Rabu, 06 November 2019

5 Penyebab Mobil Limbung Saat Jalan

Wawan Setiawan Tirta
Istilah limbung pada mobil adalah sebuah kondisi dimana bodi mobil mengalami daya lempar yang lebih besar ke arah luar jalur lintasan yang seharusnya ketika kendaraan sedang berbelok atau bermanuver.

Seperti halnya gaya sentrifugal, ketika mobil berbelok kencang ke arah kiri maka bodi mobil cenderung akan terlempar ke arah kanan. Semakin tinggi bodi mobil, kemungkinan mobil mengalami gejala body roll juga akan semakin besar.

Hal ini dapat menimbulkan bahaya apabila pengemudi tidak memahami kondisi tersebut dan sembarangan ketika mengendarai mobil.

Istilah limbung pada mobil adalah sebuah kondisi dimana bodi mobil mengalami daya lempar y 5 Penyebab Mobil Limbung Saat Jalan

Ya, karakter-karakter bodi mobil ini sangat mempengaruhi tingkat limbung yang dirasakan selama berkendara. Jadi jangan heran jika mobil-mobil sedan sport yang ceper itu memiliki tingkat limbung pada bodi yang sangat kecil dibanding dengan bis dan mobil berbodi tinggi.

Meskipun begitu, bukan tidak mungkin mobil-mobil berbodi rendah juga akan mengalami gejala limbung yang bisa membahayakan. Lantas apa saja penyebab mobil limbung ini ? Berikut akan ombro informasikan 5 penyebab mobil limbung saat jalan.


1. Shock Absorber lemah


Penyebab mobil limbung yang paling sering ditemukan pertama kali adalah shock absorber sudah mulai lemah. Seperti yang kita ketahui bahwa shock absorber memiliki fungsi untuk meredam gerakan osilasi bodi mobil yang terjadi akibat melewati jalan tidak rata.

Ketika shock absorber sudah mulai lemah dan kehilangan daya peredamannya, maka gerakan osilasi bodi mobil tidak dapat diredam. Akibatnya, menimbulkan guncangan yang berlebih dan mobil terasa limbung, terlebih saat melewati jalan menikung pada kecepatan tinggi. Baca: cara kerja shock absorber


2. Karet bushing suspensi oblak dan aus


Penyebab mobil limbung berikutnya adalah karet bushing suspensi sudah mulai aus dan oblak. Karet bushing suspensi ini terdapat beberapa macam, ada karet bushing untuk lower arm, upper arm, stabilizer bar dan lain-lain.

Karet busing yang oblak dan aus mengakibatkan pergeseran dan perubahan pada sudut-sudut kemudi (sudut camber, caster, kingpin, dll). Pergeseran yang terus menerus terjadi selama mobil berjalan ini akan menciptakan ketidaksatbilan selama berkendara, sehingga mobil akan terasa limbung.


3. Ball joint oblak dan aus


Hal berikutnya yang menjadi penyebab mobil limbung adalah ball joint yang oblak dan aus. Ball joint yang oblak juga menyebabkan perubahan sudut-sudut kemudi pada ban dan suspensi. Penamaan ball joint ini tergantung dari komponen yang dipasangkan, untuk jelasnya silahakn baca pada artikel jenis-jenis ball joint pada sistem suspensi

Meskipun kecil terasa, ball joint oblak membuat kestabilan mobil saat berjalan menjadi terganggu dan bisa menyebabkan mobil menjadi limbung. Selain limbung, ball joint yang oblak juga kerap menimbulkan bunyi-bunyi seperti besi dipukul yang tidak nyaman dan akan terdengar hingga kedalam kabin.

Baca juga :



4. Komponen suspensi mengalami deformasi


Penyebab mobil limbung selanjutnya adalah terjadinya deformasi (perubahan bentuk) pada komponen-komponen suspensi. Seperti contohya, lower arm dan stabilizer bar yang bengkok akibat menabrak lubang atau shock absorber yang shaftnya bengkok akibat terhantam batu jalan.

Deformasi yang terjadi pada komponen-komponen suspensi ini otomatis juga akan menyebabkan perubahan sudut-sudut kemudi. Pengemudian menjadi lebih sulit terlebih pada kondisi jalan menikung. Mobil menjadi tidak stabil dan terasa limbung saat dikendarai.


5. Tekanan angin ban berkurang


Tekanan angin ban yang berkurang juga bisa menjadi penyebab mobil limbung. Meskipun efek limbung yang ditimbulkan akibat tekanan angin ini tidak terlalu besar namun tingkat bahaya yang ada tetap sama.

Tekanan angin ban yang kurang akan mempengaruhi daya cengkram ban ke jalan dan memperbesar efek suspensi yang terjadi pada karet ban. Akibatnya, kontrol ban terhadap jalan menjadi kurang sempurna dan menciptakan ketidakstabilan pada kemudi.

Hal ini tentu akan berimbas pada gerakan bodi mobil saat bermanuver dan menyebabkan mobil limbung bahkan pada jalan lurus sekalipun.