Senin, 04 November 2019

Perbedaan dan Persamaan Pantun dengan Syair

Wawan Setiawan Tirta
Pantun dan syair adalah sama-sama sastra lama yang berbentuk puisi terikat. Namun, ada beberap perbedaan antara syair dan pantun.

Sebelumnya, akan dijelaskan terlebih dahulu persamaan di antara keduanya.

Persamaan Pantun dan Syair

1) Sama-sama puisi lama

Pantun dan syair sama-sama hasil karya sastra lama yang sudah ada di nusantara sejak zaman lisan. Pantun dan syair sama-sama beredar di masyarakat melalui lisan, dari mulut ke mulut. Biasanya menjadi bagian dari ajaran dan pertunjukan-pertunjukan tradisional.

Di beberapa tempat, syair dan pantun dekat hubungannya dengan ajaran agama dan moral. Bahkan sampai sekarang, syair-syair yang berisi ajaran agama masih banyak diperdengarkan melalui pengeras suara di surau-surau atau langgar. 

2) Sama-sama puisi terikat

Pantun dan syair sama-sama terikat. Maksudnya, sama-sama terikat dengan ketentuan jumlah baris. Sama-sama terikat jumlah suku kata dalam satu baris. Juga sama-sama terikat oleh kentuan bunyi.

3) Sama-sama terdiri dari dari empat baris dalam satu bait

Pantun dan syair sama-sama terdiri dari empat baris dalam satu bait. Pantun terdiri dari empat baris dalam satu baris, begitu juga dengan pantun.

4) Sama-sama terdiri dari delapan sampai dua belas suku kata dalm satu barisnya.

Karena cara melagukannya sama, maka ada batasan ketukan, yaitu minimal delapan suku kata dan maksilam dua belas suku kata.

Baca juga: Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Perbedaan Pantun dan Syair

Selain memiliki persamaan, pantun dan syair juga memiliki perbedaan. Perbedaannya adalah sebagai berikut:

1) Pantun bersajak A-B-A-B sementara syair bersajak A-A-A-A

sajak yang dimaksud adalah bunyi akhir masing-masing baris. Dalam pantun, bunyi akhir baris pertama harus sama dengan bunyi akhir baris ketiga. Sementara bunyi akhir baris kedua, harus sama dengan bunyi akhir baris keempat.

Sementara dalam syair, bunyi akhir masing-masing baris harus sama. Jika bunyi akhir baris pertama adalah A, maka semua baris harus diakhiri dengan bunyi A. Begitu seterusnya.

2) Dua baris pantun adalah sampiran, dua baris terakhir adalah isi sementara syair semua barisnya adalah isi

Dalam syair, semua barisnya merupakan isi. Maksudnya, semua baris yang jumlahnya ada empat berisi ajaran dan pesan yang memiliki muatan positif. Sementara dalam pantun, isi hanya terdapat pada baris ketiga dan keempat, baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

Sampiran dalam pantun adalah kalimat yang tidak bermakna dan hanya digunakan oleh untuk mengimbangi   mengimbangi bunyi akhir. Selain untuk mengimbangi bunyi, sampiran biasanya berisi hal unik, lucu, sehingga menarik bagi pendengar dan pembaca.

Setelah tertarik baru diberi isi dalam baris ketiga dan keempat yang berisi ajaran dan pesan moral.