Jumat, 10 April 2020

7 Penyebab mesin diesel boros solar

Wawan Setiawan Tirta
Mesin diesel memang terkenal sebagai mesin yang memiliki daya output dan torsi mesin yang cukup besar dengan harga bahan bakar yang lebih murah dibanding dengan mesin bensin.

Ya, karena harga solar (bahan bakar untuk mesin diesel) yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan bensin maka mobil dengan mesin diesel lebih banyak digunakan sebagai mobil niaga dan angkutan.

Mesin diesel memang terkenal sebagai mesin yang memiliki daya output dan torsi mesin yang  7 Penyebab mesin diesel boros solar

Namun, untuk urusan konsumsi bahan bakarnya, kita tentu perlu melakukan pengukuran konsumsi bahan bakar terlebih dahulu untuk bisa menentukan apakah mesin diesel pada mobil yang kita gunakan ini tergolong boros solar atau tidak.

Baca cara mengukurnya pada artikel Cara mudah mengukur konsumsi bahan bakar yang pernah di posting sebelumnya.  Dengan pengukuran tersebut, maka kita bisa membandingkan tingkat konsumsi bahan bakar yang digunakan dan bisa menentukan apakah mesin ini sudah mulai boros atau tidak.

Jika pada pengukuran menandakan terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar dan sudah masuk kedalam indikasi boros, maka sebaiknya anda perlu mewaspadai hal-hal dibawah berikut yang bisa menjadi penyebab mesin diesel boros solar. Berikut 7 penyebab mesin diesel boros solar


1. Filter udara kotor dan mampet


Penyebab mesin diesel boros solar yang pertama adalah filter udara / saringan udara kotor dan mampet. Seperti kita ketahui bahwa saringan udara berfungsi untuk menyaring udara dari kotoran agar tidak ikut masuk ke dalam mesin.

Kotoran tersebut akan tersangkut di dalam saringan udara. Semakin lama, kotoran akan semakin banyak dan saringan udara menjadi kotor dan mampet.

Saringan udara yang mampet akan menyebabkan suplai udara bersih ke dalam mesin berkurang sehingga mesin akan lebih banyak menyemprotkan bahan bakar supaya mesin bisa tetap hidup dan bekerja. Akibatnya, meisn menjadi boros bahan bakar.


2. Injektor bermasalah


Penyebab mesin diesel boros solar berikutnya adalah Injektor bermasalah (jebol). Injektor merupakan komponen yang bertugas untuk menginjeksikan bahan bakar berbentuk kabut ke dalam ruang bakar. Bahan bakar bertekanan tinggi ini di atur oleh injektor agar bisa disemprotkan kedalam ruang bakar pada waktu yang tepat.

Disaat injektor mengalami jebol dan bermasalah, maka bahan bakar bertekanan tinggi di dalam injektor akan mengalir dengan sendirinya ke dalam ruang bakar dalam jumlah yang banyak.

Otomatis, ruang bakar menjadi penuh dengan bahan bakar dan membuat campuran kaya (campuran dimana rasio bahan bakar lebih banyak dibanding dengan udara). Akibatnya, konsumsi solar yang dipakai menjadi lebih boros dan mobil akan muncul lebih banyak asap hitam.


3. Kompressor AC selalu ON


Penyebab mesin diesel boros solar berikutnya adalah kompressor AC yang selalu ON. Kompressor AC yang selalu ON akan menyebabkan beban mesin bertambah. Mesin harus mengeluarkan tenaga tambahan untuk memutar kompressor AC yang ON secara terus menerus.

Tenaga tambahan yang diperlukan untuk memutar kompressor AC ini tentunya membutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih. Akibatnya mesin menjadi lebih boros solar.

Baca juga :



4. Sistem Pendingin Mesin Bermasalah


Sistem pendingin mesin yang bermasalah juga bisa menjadi penyebab mesin diesel boros solar. Hal ini kerap muncul jika mesin sulit mencapai suhu kerja ideal. Ketika suhu mesin dingin dan belum mencapai suhu kerja ideal, maka jumlah pasokan udara dan bahan bakar yang masuk ke mesin umumnya dibuat lebih banyak.

Tujuannya tak lain adalah agar mesin bisa mencapai suhu kerja ideal sehingga campuran bahan-bakar dan udara yang masuk berikutnya bisa lebih seimbang, efisien dan lebih efektif untuk mencapai performa mesin yang paling baik.

Ketika sistem pendingin bermasalah, seperti contohnya thermostat rusak dalam posisi terbuka, maka aliran air pendingin di dalam mesin akan selalu berputar dan selalu mendinginkan mesin. Akibatnya, mesin sulit mencapai suhu kerja ideal dan mesin membutuhkan bahan bakar / solar lebih banyak guna mencapai suhu tersebut. Imbasnya, mesin menjadi lebih boros bahan bakar.


5. Menggunakan Ban Tapak Lebar


Penggunaan Ban bertapak lebar juga bisa menjadi penyebab mesin diesel boros solar. Ban bertapak lebar memiliki permukaan yang lebar sehingga jumlah permukaan ban yang menempel ke aspal juga semakin besar.

Efeknya, tenaga mesin yang dibutuhkan untuk memutar ban bertapak lebar tersebut juga akan semakin banyak. Akibatnya, konsumsi bahan bakarpun akan semakin meningkat dan menjadi boros.


6. Cara mengemudi kurang tepat


Terkadang tanpa disadari, cara mengemudi yang kurang tepat, ugal-ugalan, sering melakukan akselerasi dan deselerasi secara mendadak juga bisa menjadi penyebab mesin diesel boros solar.

Sebagai contoh, untuk akselerasi, mesin membutuhkan pasokan bahan bakar yang lebih banyak agar tenaga mesin yang dihasilkan bisa meningkat akibat dari terbukanya throttle valve yang tiba-tiba menjadi besar.

Semakin besar throttle valve terbuka, maka jumlah udara yang masuk ke dalam mesin juga akan semakin banyak. Mesin akan mengimbangi jumlah udara yang masuk dengan menambah pasokan bahan bakar agar putaran mesin meningkat dan tenaga yang dibutuhkan saat akselerasi bisa tercapai.

Jika akselerasi ini sering dilakukan secara tiba-tiba (digeber-geber gasnya) maka otomatis, bahan bakar yang dikonsumsi juga menjadi lebih banyak dan lebih boros dari biasanya.


7. Kondisi jalan yang kurang mendukung 


Hal terakhir yang bisa menjadi penyebab mesin diesel boros solar adalah kondisi jalan. Ya, kondisi jalan juga bisa mempengaruhi konsumsi bahan bakar yang digunakan oleh mesin.

Sebagai contoh, kondisi jalan yang macet tentu akan memakan banyak konsumsi bahan bakar, hal ini terjadi karena mobil mobil lebih banyak diam dengan kondisi mesin menyala. Selain itu, kondisi macet juga kerap membuat kita menekan pedal gas tiba-tiba dan juga mengerem secera tiba-tiba. Imbasnya penggunaan bahan bakar meningkat.

Selain kondisi jalan yang macet, jalan pegunungan yang curam naik dan turun juga bisa menjadi penyebab boros bahan bakar, terlebih jika kita tidak konsisten dalam melakukan pengaturan tenaga mesin antara gigi transmisi dan pedal gas.