Minggu, 19 April 2020

Biografi Pencipta Lagu Bengawan Solo (Lengkap)

Wawan Setiawan Tirta
Tahukah Anda siapa pencipta lagu Bengawan Solo? Lagu ini sangat terkenal bukan hanya di Indonesia, tetapi juga mancanegara. Pencipta lagu ini adalah Gesang, seorang maestro keroncong Indonesia kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917. Bengawan Solo hasil ciptaan Gesang sangat terkenal di Asia, khususnya di Indonesia dan Jepang. Bagaimana tidak, lagunya ini telah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa dunia, seperti bahasa Rusia, Inggris, Jepang, dan Tionghoa. Nah, pada kesempatan ini kami akan mengajak Anda untuk mengenal bagaimana kisah hidup dari seorang seniman pencipta lagu yang cukup fenomenal ini, selamat membaca.

Pencipta Lagu Bengawan Solo, Gesang

Gesang yang bernama lengkap Gesang Martohartono adalah seorang seniman Indonesia kelahiran Jawa Tengah, tepatnya di Sukarta pada tanggal 1 Oktober 1917. Gesang adalah seorang seniman penyanyi dan pencipta lagu Jawa Tengah yang dijuluki maestro keroncong Indonesia. Pada awalnya, beliau bukanlah seorang pencipta lagu, tetapi ia dulu dikenal sebagai seorang penyanyi pelantun lagu-lagu keroncong. Gesang sering tampil membawakan lagu-lagu keroncong setiap ada hajatan acara dan pesta perkawinan.

Gesang tinggal di Perumnas pemberian Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1980. Rumah itu ditempatinya selama 20 tahun, kemudian pindah ke Jalan Bedoyo No. 5 Kelurahan Kemlayan, Solo. Sejak tahun 1962, Gesang tinggal sendiri dirumahnya setelah bercerai dengan sang Istri. Gesang tidak sempat dikaruniai anak.

Bengawan Solo sebetulnya adalah nama sebuah sungai terpanjang di Pulau Jawa. Dalam bahasa Jawa, Bengawan berarti "sungai yang besar". Gesang sangat mengagumi sungai tersebut, beliau rajin berkunjung untuk menikmati keindahan sungai Bengawan Solo. Hingga pada suatu saat, Gesang sedang duduk ditepian sungai Bengawan Solo mendapatkan inspirasi untuk menciptakan lagu khusus buat sungai yang sangat dikaguminya itu. 

Cukup lama ia merenung mengumpulkan energi untuk menciptakan lagu itu. Prosesnya memakan waktu selama 6 bulan, hingga pada tahun 1940 Gesang berhasil membuat lagu Bengawan Solo. Saat itu, Gesang masih berusia 20 tahun. Siapa sangka, lagunya ini menjadi sangat terkenal dan banyak disukai orang. Di saat bersamaan, Gesang pun terkenal lewat lagunya itu hingga sekarang. Lirik lagu Bengawan Solo dikenal sangat bersahaja dan inilah yang menjadi kekuatan dari lagu ini.

Gesang juga pernah menciptakan lagu selain lagu Bengawan Solo meskipun tak sepopuler lagu tersebut. Beberapa di antaranya adalah:
  • Sebelum Aku Mati
  • Pemuda Dewasa
  • Dongengku
  • Tanah Airku
  • Tirtonadi
  • Dunia Berdamai
  • Caping Gunung
  • Ala Jamis
  • Sapu Tangan
  • Keroncong Si Piatu
  • Pamitan
  • Jembatan Merah
Pemerintah Jepang sangat menghargai dedikasi Gesang pada perkembangan musik Keroncong. Sebagai bentuk perhargaan terhadapnya, Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo. Taman ini pengelolaannya didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga yang didirikan untuk Gesang Martoharto di negeri Sakura itu.

Pemusik atau penyanyi Indonesia tidak banyak yang bisa menjadi legenda di masyarakat. Selain itu, tidak banyak pula yang bisa berdedikasi hingga usia 90 tahun. Di usianya yang menginjak 85 tahun, Gesang masih sempat merekam suaranya bertajuk Keroncong Asli Gesang yang diproduksi oleh PT Gema Nada Pertiwi (GMP), pada september 2002 di Jakarta.

Baca Juga:

Lirik Lagu Bengawan Solo

Berikut ini lirik lagu Bengawan Solo hasil ciptaan Gesang:

Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi...
Perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Dimusim hujan air..
Meluap sampai jauh

Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air meluap sampai jauh
Dan akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu...
Naik itu perahu 

Wafatnya Pencipta Lagu Bengawan Solo

 Tahukah Anda siapa pencipta lagu Bengawan Solo Biografi Pencipta Lagu Bengawan Solo (Lengkap)

Pada hari Rabu, 19 Mei 2010 Gesang dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta karena kesehatannya dilaporkan memburuk. Beliau harus dirawat di ruang ICU karena sakitnya itu. Sebuah tim khusus dibentuk berisikan lima dokter spesialis untuk menangani kondisi kesehatan Gesang. Namun, tepat pada hari Kamis, 20 Mei 2010, pencipta lagu Bengawan Solo menutup usianya.