Jumat, 10 April 2020

Perkembangbiakan Hewan Vertebrata

Wawan Setiawan Tirta
Perkembangbiakan Hewan Vertebrata| Hai teman-teman.. kali ini kita akan membahas perkembangbiakan hewan vertebrata. Dalam perkembangbiakan pasti memiliki organ-organ dalam perkembangbiakan tersebut. Pada umumnya, semua hewan vertebrata jenis kelaminnya terpidah sehingga ada memproduksi sel-sel sperma. Jumlah sel sperma yang dihasilkan dapat mencapai ratusan juta untuk satu kali produksi. Sel sperma bergerak aktif. Pada hewan betina terdapat sepasang indung telur dan ovarium. Ovarium menghasilkan ovum. Macam-macam perkembangbiakan hewan vertebrata dapat dilihat dibawah ini...

Perkembangbiakan Hewan Vertebrata
1. Perkembangbiakan Ikan
Ikan jantan mempunyai testis, sedangkan ikan betina mempunyai sepasang ovarium. Telur yang dihasilkan ikan betina dikeluarkan melalui oviduk dan bermuara di lubang kemaluan bersama lubang urin (urogenital). 

Ikan betina dapat menghasilkan 4-6 juta ovum. Ikan betina mengeluarkan ovum dan ikan jantan mengeluarkan sperma di dalam air. Berlangsunglah fertilisasi eksternal. Zigot yang terbentuk berkembang menjadi indiviud baru di dalam air. Anak ikan "diserahkan" sepenuhnya pada alam. Oleh karena itu, dari 6 juta telur ikan laut, hanya kurang dari 1 juta yang dapat lolos hidup ketika menetas dan hanya beberapa ekor yang dapat mencapai dewasa. 

2. Perkembangbiakan Amfibi
Seperti halnya ikan, katak melangsungkan fertilisasi eksternal. Beribu-ribu telur dihasilkan oleh seekor katak betina. Telur tersebut dilepaskan ke dalam air pada saat terjadi perkawinan. Katak jantan mengeluarkan sperma ke dalam air. Telur yang dibuahi akan membentuk zigot. Selanjutnya zigot berkembang menjadi berudu dan akhirnya menjadi katak dewasa. 

3. Perkembangbiakan Reptilia
Reptilia melangsungkan fertilisasi internal. Untuk itu, sperma dari hewan jantan dimaksukkan ke dalam liang reproduksi hewan betina. Alat untuk memasukkan sperma disebut penis, sedangkan pada kadal disebut hemipenis. Disebut hemipenis karena bentuknya belum sempurna, yaitu hanya berupa kantong. Jumlah hemipenis sebanyak 2 buah. Setelah pembuahan, terbentuk zigot yang dilengkapi dengan putih telur serta cangkang kapur. 

Beberapa reptilia bertelur dan karenanya disebut ovipar (berarti mengeluarkan telur). Ada pula yang telurnya tetap tinggal di oviduk sampai menetas. Ketika anak reptilia cuku usia, akan dikeluarkan dari tubuh induknya melalui kloaka. Dengan demikian hewan tersebut seolah-olah melahirkan anak. Hewan yang demikian disebut ovovivipar.  Ada jenis kadal tertentu yang hidup di padang pasir, semuanya berjenis kelamin betina. Telur-telur kadal tersebut dapat menetas menjadi individu baru meskipun tidak terjadi fertilisasi. Hal yang demikian disebut partenogenesis. Selain pada kadal, partenogenesis juga terjadi pada belalang dan dekapoda. 

4. Perkembangbiakan Burung
Pada burung jantan testis seperti biji kacang, berwarna keputihan. Dari testis, sperma yang dihasilkan dialirkan menuju saluran sperma. Selanjutnya sperma dikeluarkan melalui kloaka pada saat terjadi perkawinan. Umumnya burung tidak memiliki penis sebagai alat kopulasi

Burung betina memiliki indung telur (ovarium) dan saluran telur (oviduk), tetapi yang berkembang hanya sebelah kiri, sedangkan yang sebelah kanan mengalami penyusutan. Ovum seperti kelereng, berwarna kuning karena banyak mengandung kuning telur. Setelah masak, ovum masuk ke oviduk. Sepanjang saluran telur, ovum mendapat tambahan putih telur dari kelenjar khusus. Setelah itu telur dibungkus membran kulit dan kulit kapur sebagai cangkang luar. Telur yang sudah "jadi" dikeluarkan melalui kloaka. 

5. Perkembangbiakan Mamalia
Contoh hewan mamalia yang akan dibahas adalah kelinci. 
a. Alat Perkembangbiakan Kelinci Jantan
Alat perkembangbiakan kelinci jantan terdiri atas testis, vas deferens, dan penis. Testis atau buah pelir merupakan penghasil sperma. Kelinci mempunyai dua testis yakni testis kiri dan kanan. Testis dibungkus oleh skrotum, yaitu kulit yang agak menebal, yang dapat mengembang dan mengkerut. Fungsi skrotum untuk menjaga agar suhu testis tetap (stabil). Jika suhu dingin skrotum akan mengerut, agar testis mendapat suhu yang lebih hangat. 

Dari testis, sperma dialirkan ke vas deferens kemudian ke kantong sperma, ke uretra dan keluar dari penis. Vas deferens adalah saluran sperma yang mengalirkan sperma menuju ke kantong sperma. Kantong sperma merupakan tempat penyimpanan sperma. Uretra adalah saluran kemih pada penis. Penis adalah alat kelamin jantan yang berguna untuk menyalurkan sperma ke dalam alat kelamin betina. 

b. Alat Perkembangbiakan Kelinci Betina
Alat perkembangbiakan kelinci betina terdiri dari ovarium, saluran telur (oviduk), uterus, vagina, dan vulva. Ovarium atau indung telur adalah alat reproduksi yang menghasilkan sel telur. Jumlah ovarium kelinci sepasang, kiri dan kanan. Ukurannya kecil sehingga sulit diamati dengan mata biasa. Sel telur yang dikeluarkan kira-kira bergaris tengah 0,1 mm. Dari ovarium, ovum menuju ke saluran telur (oviduk). Biasanya, pertemuan antara sperma dan ovum berlangsung di saluran telur. Peleburan antara inti sperma dan ovum disebut pembuahan (fertilisasi). Pembuahan menghasilkan zigot. Secara ringkas dapat dilihat pada bagan berikut ini 

Sperma + Ovum > Zigot (di oviduk) > embrio (di uterus) > individu

c. Perkembangan Embrio
Zigot yang terbentuk bergerak menuju rahim (uterus). Di dalam rahim inilah zigot tumbuh menjadi embrio. Embrio menyerap makanan dari induknya melalui ari-ari (plasenta) yang menempel di dinding rahim. Embrio akan tumbuh menjadi janin (fetus). Anak kelinci akan dilahirkan melewati vagina. Vagina berbentuk tabung, menghubungkan antara rahim dengan kelamin luar. 

d. Ovulasi dan Masa Hamil
Peristiwa terlepasnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Mula dari terlepasnya sel telur berikutnya disebut siklus ovulasi. Waktu yang diperlukan untuk satu siklus ovulasi tidak sama, tergantung pada jenis hewan. Misalnya siklus ovulasi kelinci berlangsung selama 4 hari, sedangkan siklus ovulasi manusia berlangsung selama 28 hari. Jika telah terjadi pembuahan dan tumbuh menjadi embrio, biasanya tidak terjadi ovulasi lagi. Hal ini diatur oleh hormon estrogen. Lama embrio tinggal di dalam kandungan induknya berbeda pada setiap jenis hewan. 
 kali ini kita akan membahas perkembangbiakan hewan vertebrata Perkembangbiakan Hewan Vertebrata

Sekian artikel tentang Perkembangbiakan Hewan Vertebrata semoga bermanfaat